Merasa panik dan tertekan setelah mengalami beberapa kejadian mengerikan yang mengancam nyawa atau menyebabkan cedera fisik yang serius.


Gejala utama


  • - Sering memikirkan/bermimpi tentang peristiwa traumatis
  • - Merasa sangat kesakitan, takut, atau tidak berdaya
  • - Akan ada reaksi fisik dan psikologis yang kuat ketika menghadapi situasi yang berkaitan dengan peristiwa traumatis
  • - Berusaha menghindari kenangan, perasaan, atau orang-orang yang terkait dengan peristiwa tersebut
  • - Gairah berlebihan, kesulitan bersantai, dll.


Gejala Lainnya
  • - Insomnia
  • - Sakit kepala
  • - Merasa pesimis terhadap masa depan
  • - Mudah marah
  • - Tidak tertarik pada banyak hal
  • - Merasa terasing dari orang lain, dll

Pola pikir dan perilaku pasien dengan "gangguan stres pasca trauma"

1
Peristiwa obyektif Peristiwa obyektif:
Dicekik dan dirampok
2
Pikiran subjektif negatif:
Mengapa saya mengambil jalan ini? Sehat! Jika tidak, Anda tidak perlu dirampok! Dunia ini sangat tidak aman. Saya bertanya-tanya apakah sesuatu akan terjadi lagi jika kita terus melakukan hal ini?
3
Reaksi:
Emosi: Tak berdaya, Khawatir
Tubuh: Detak jantung cepat, mimpi buruk
Perilaku: Hindari melewati tempat kejadian terjadi
Hasilnya:
Karena saya merasa dunia tidak aman, saya merasa tidak berdaya dan tidak nyaman, dan saya tidak punya niat untuk merencanakan masa depan saya